Impuls dan Momentum

           Momentum

Merupakan besaran fisis pada benda yang bergerak dari hasil perkalian massa benda dengan kecepatan, besar momentum dituliskan dalam persamaan sebagai berikut :

 

p = m.v

 

p = momentum (kgm/s)

m = massa ( kg )

v  = kecepatan benda ( m/s )

 

suatu benda yang bergerak dengan adanya perubahan kecepatan, maka besar momentum pada benda tersebut juga mengalami perubahan sebesar :

 

∆p = m.v2.-.m.v1

atau

∆p = m.(v2.-.v1)

 

∆p = perubahan momentum (kgm/s)

m = massa ( kg )

v1 = kecepata awal ( m/s )

v2 = kecepatan akhir ( m/s )

 

Contoh 1:

       Sebuah bola massanya 0,5 kg menggelinding dengan kecepatan tetap sebesar 10 m/s. berapakah besar momentum bola tersebut ?

 

Jawab :

Diketahui :    m = 0,5 kg

                             v  = 10m/s

ditanya p = ?

penyelesaian :

Rumus :

 

p = m.v

          p = 0,5 kg. 10m/s

p = 5 kgm/s

           

Impuls

Besarnya gaya yang bekerja dalam selang waktu tertentu.

Dapat ditulis :

 

I = F.∆t

 

I = impuls ( N.s )

F = gaya (  N )

∆t = selisih waktu ( s )

 

Perubahan momentum dapat menghasil impuls sehingga :

 

∆p  = F. ∆t

m.v2.-.m.v1 = F. ∆t

atau

m.(v2.-.v1) = F. ∆t

 

Contoh 2 :

Sebuah bola massanya 0,5 kg dalam keadaan diam dipukul dengan gaya 80 N horizontal,sehingga bergerak dengan kecepatan 6 m/s.  hitunglah lama sentuhan bola dengan pemukul !

 

Jawab ;

Diketahui : m = 0,5 kg

                             F = 80 N

                             v1 = 0 m/s

                             v2 = 6 m/s

ditanya : ∆t = ?

penyelesaian :

rumus : m.(v2.-.v1) = F. ∆t

                    0,5 kg ( 6 m/s – 0 m/s ) = 80 N . ∆t

                   0,5 kg . 6 m/s = 80 N . ∆t

                             3 kg m/s = 80 N . ∆t

                   3 kg m/s : 80 N = ∆t

                             0,00375 s = ∆t

 

Tumbukan

Tumbukan merupakan peristiwa dua benda yang saling bersentuhan.

Pada tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum “jumlah momentum sebelum tumbukan sama dengan jumlah momentum setelah tumbukan”

 



Persamaan sebagai berikut:

 

m1.v1.+.m2.v2 = m1.v’1.+.m2.v’2

 

m1 = massa benda pertama ( kg )

m2 = massa benda kedua ( kg )

v1 = kecepatan benda pertama sebelum tumbukan ( m/s )

v2 = kecepatan benda kedua sebelum tumbukan ( m/s )

v’1 = kecepatan benda pertama setelah tumbukan ( m/s )

v’2 = kecepatan benda kedua setelah tumbukan ( m/s )

 

ketentuan :

1.    Kecepatan arah ke kanan positif (+)

2.    Kecepatan arah ke keiri negative (-)

 

Contoh 3 :

Dua bola karet masing-masing massanya 0,6 kg dan 0,8 kg bergerak saling mendekati dalam satu garis lurus kecepatan masing-masing 10 m/s dan 12 m/s, kecepatan bola pertama setelah tumbukan 11 m/s dengan arah berlawanan. Tentukan kecepatan bola kedua setelah tumbukan !

  

 

Jawab :

Diketahui : m1 = 0,6 kg

m2 = 0,8 kg

v1 = 10 m/s

v2 = -12 m/s

v’1 = 11 m/s

Ditanya : v’2 = ?

Penyelesaian :

Rumus : m1.v1.+.m2.v2 = m1.v’1.+.m2.v’2

0,6 kg. 10 m/s + 0,8 kg.(-12 m/s )= 0,6 kg. (-11 m/s ) + 0,8 kg. v’2

0,6 kg. 10 m/s + 0,8 kg.(-12 m/s )= 0,6 kg. (-11 m/s ) + 0,8 kg. v’2

-3,6 kgm/s + 6,6 kgm/s = 0,8 kg. v’2

3,6 kgm/s = 0,8 kg. v’2

3,6 kgm/s : 0,8 kg. = v’2

4,5 m/s = v’2

 

 

      Koefisien Kelentingan ( Koefisien Restitusi )

         Merupakan perbandingan kecepatan relatif benda setelah terjadi tumbukan dengan kecepatan relative benda sebelum tumbukan

 

e = v’/v

 

e = koefisien restitusi

v’ = kecepatan relative benda setelah tumbukan ( m/s )

v = kecepatan relative benda sebelum tumbukan ( m/s )

 

untuk tumbukan dua benda yang sama sama bergerak dapat ditulis :

 

e = ( v’1 – v’2 ) / ( v1 – v2 )

 

v’1 = kecepatan relative benda pertama setelah tumbukan ( m/s )

v’2 = kecepatan relative benda kedua setelah tumbukan ( m/s )

v1 = kecepatan relative benda pertama sebelum tumbukan ( m/s )

v2 = kecepatan relative benda kedua sebelum tumbukan ( m/s )

 

Jenis Tumbukan

1.    Tumbukan Lenting Sempurna

Besarnya e = 1, berlaku hukum kekekalan momentum, berlaku hukum kekekalan energy kinetic, energy kinetic konstan

2.    Tumbukan Lenting Sebagian

Besarnya e berada pada ( 0 < e < 1 ), momentum konstan, energy kinetic tidak konstan

3.    Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali

Besarnya e = 0, kecepatan akhir kedua benda sama besar

         

 

Contoh 4 ;

Sebuah bola dilempar ke dinding dengan kecepatan 6 m/s, dipantulkan dinding dengan kecepatan 5,5 m/s, berapakah koefisien bola tersebut ?

 

Jawab :

Diketahui : v = 6 m/s

                             v’ = 5,5 m/s

Ditanya : e = ?

Penyelesaian :

Rumus : e = v’/v

                   e = 5,5 m/s : 6 m/s

                   e = 0,9166

                   e = 0,92

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fisika

Fisika merupakan hasil yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dipermukaan bumi dalam segala bidang kebutuhan, budaya, sosial, ekonomi, seiri...