Resonansi

 

Peristiwa bergetarnya suatu benda karena terdapat getaran benda lain. Resonansi terjadi karena persamaan frekuensi kedua benda.

Resonansi di udara, Resonansi bunyi dapat terjadi pada kolom udara dalam sebuah pipa dengan panjang kolom udara sebagai berikut :

l1 = λ / 4

l2 = 3λ / 4

l3 = 5λ / 4

 

Pipa Organa

Alat-alat bunyi yang menghasilkan nada, karena getaran udara didalam lajur udaranya dinamakan "Pipa Organa", misal ; seruling, terompet, saxophone, trombon.

1.   Pipa Organa Terbuka

Bilangan getar nada dasar dan nada-nada atas seterusnya dapat dihasilkan dengan sebanding bilangan bulat :

 


Hubungan panjang gelombang dengan panjang kolom udara

l = λ / 2        nada dasar

l1 = 2λ / 2      nada atas pertama

l2 = 3λ / 2      nada atas kedua       

 

maka nada getarnya adalah :

f = v/2l          nada dasar

f = v/l            nada atas pertama

f = 3v/2l nada atas kedua

 

2.   Pipa Organa Tertutup

Bilangan getar nada dasar dan nada-nada atas berikutnya merupakan kelipatan bilangan ganjil.

 


Hubungan panjang gelombang dengan panjang kolom udara

l = 1λ / 4       nada dasar

l1 = 3λ / 4      nada atas pertama

l2 = 5λ / 4      nada atas kedua       

 

maka nada getarnya adalah :

f = v/4l          nada dasar

f = 3v/4l nada atas pertama

f = 5v/4l nada atas kedua

 

Getaran Dawai

Bilangan getar nada dasar dan nada-nada atas berikutnya dari dawai yang digetarkan merupakan kelipatan bilangan bulat

 


Hubungan panjang gelombang dengan panjang dawai

l = λ / 2        nada dasar

l1 = 2λ / 2      nada atas pertama

l2 = 3λ / 2      nada atas kedua       

 

maka nada getarnya adalah :

f = v/2l          nada dasar

f = v/l            nada atas pertama

f = 3v/2l        nada atas kedua

 

Nada Getaran Menurut Mersenne

Bilangan getar nada dasar berbanding terbalik dengan panjang dawai, berbanding lurus dengan tegangan dawai dan berbanding terbalik dengan akar massa persatu cm dawai.

 


Persamaan nada dasar dan nada-nada atas sebagai berikut;

f = (1/2l) √ F /(m/l)

f1 = (2/2l) √ F /(m/l)

f2 = (3/2l) √ F /(m/l)

dimana;

f = nada (Hz)

l = panjang tali (m)

F = tegangan dawai (N)

m = massa benda (kg)

m/l = μ

 

Contoh;

 


dari gambar di atas terlihat panjang kolom udara dalam pipa yang dimasukkan kedalam air setinggi 28,25 cm, jika sebuah garpu tala digetarkan di atas pipa tersebut dengan frekuensi 300 Hz, maka akan terdengan bunyi resonansi. Tentukanlah :

a.   cepat rambat bunyi di udara saat berbunyi !

b.   tinggi kolom udara pada resonansi berikutnya !

 

Jawab;

Diketahui;

l1 = 28.25 cm

f1 = 300 Hz

 

ditanya;

a.   v1 = ?

b.   l2 l3 = ?

 

Penyelesaian;

Rumus; v1 = f1

Karena l1 = 1λ / 4  maka λ = 4. l1

Sehingga;

λ = 4 x 28.25 cm

λ = 113 cm

 

a.   v1 = 300 Hz x 113 cm

v1 = 33900 cm/s

v1 = 339 m/s

b.   l2 = 3λ / 4

l2 = 3 x 113 cm / 4

l2 = 339 / 4

l2 = 84,75 cm

dan

l3 = 5λ / 4

l3 = 5 x 113 cm / 4

l3 = 565 cm / 4

l3 = 141,25 cm


Efek Doppler

    Perbedaan frekuensi yang didengar oleh telinga dengan frekuensi sumber bunyi yang sebenarnya, karena perubahab jarak antara sumber bunyi dengan pendengar.

Hubungan frekuensi yang didengar dengan frekuensi sumber bunyi dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut :

 

{fp/(v ± vp)} = {fs/(v ± vs)}

Ketentuan;

fp = frekuensi pendengar (frekuensi yang didengar telinga) (Hz)

fs = frekuensi sumber bunyi (Hz)

v = kecepatan bunyi di udara (m/s)

vp = kecepatan pendengar (m/s), bertanda (+) jika mendekati sumber bunyi dan bertanda (-) jika menjauhi sumber bunyi.

Vs = keceptan sumber bunyi (m/s), bertanda (+) jika menjauhi pendengar dan bertanda (-) jika mendekati pendengar.

 

Contoh;

Sebuah mobil membunyikan klakson dan bergerak dengan kecepatan 72 km/jam menjauhi seseorang yang sedang berdiri diam ditepi jalan, bila frekuensi klakson 150 Hz dan merambat di udara dengan kecepatan 340 m/s berapakah frekuensi yang diterima telinga orang tersebut ?

 


Jawab;

Diketahui;

vs = 72 km/jam = 20 m/s

fs = 150 Hz

v = 340 m/s

vp = 0 m/s

 

ditanya;

fp = ?

 

Penyelesaian;

rumus; {fp/(v + vp)} = {fs/(v + vs)}

{fp/(340 m/s + 0 m/s)} = {150 Hz /(340 m/s + 20 m/s)}

{fp/(340 m/s)} = {150 Hz /(360 m/s)}

{fp/(340 m/s)} = 0,417 Hz.s/m

fp = (0,417 Hz.s/m) x /(340 m/s)

fp = 141,7 Hz


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fisika

Fisika merupakan hasil yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dipermukaan bumi dalam segala bidang kebutuhan, budaya, sosial, ekonomi, seiri...